5.08.2016

"karna apa yang kau rasakan dahulu hanyalah pelampiasan untuk dimiliki
Dan apa yang aku rasakan dahulu hanyalah obsesi untuk memiliki
Tidakkah itu terdengar konyol?
Apakah keputus asaanmu dan ke keras kepalaanku dapat membuat kita berlayar mengarungi luasnya samudra?
Apakah bekal itu cukup untuk membuat kita membelah ganasnya ombak?
Apakah keegoisanku mampu membuat kapal ini menuju ke arah yang benar?
Apakah ketidak pedulianmu mampu membuat kapal ini bertahan?
Tidak. Tidak. Tidak. Dan hanya tidak. Harusnya kita tahu dari dulu.
Karna sejak awal, kita adalah salah.
Kita adalah ketidakmungkinan.
Kita adalah ketidakpastian.
Kita hanyalah arung jeram.
Karna kita tak bisa berlayar jauh.
Karna sebenarnya kita telah lama karam.
Karna memang tidak ada kita. Yang ada hanyalah aku dan kamu." - Rise

5.07.2016

"Ternyata memang menyakitkan ketika kamu tau dia berusaha memanjangkan percakapan denganmu hanya karna merasa bersalah. Sungguh, rasanya benar-benar menyakitkan. Seperti kamu sebenarnya tidak diharapkan tapi dia memaksakan diri agar kamu senang sehingga dia tidak merasa bersalah lagi. Dimananya yang baik? Jika saja kamu mengetahui, kamu adalah orang yang paling kejam. Selalu membuatku melayang tinggi seakan diinginkan, namun sebenarnya sedang bersiap-siap untuk menjatuhkanku dari puncak tertinggi. Agar aku merasakan sakit yang lebih dalam dan menyiksa. Ya, kamu kejam. Selamat. Karena nyatanya, kamu memang berhasil melakukannya" -Rise