9.24.2014

"akhir-akhir ini aku selalu rindu. termasuk hari ini. hari ini pun aku tak absen untuk rindu. rindu kau Raa. rindu seulas senyum indahmu. rindu matamu yang sesekali melirik ke arahku. rindu tatapan dinginmu yang kadang menjengkelkan. rindu mata teduhmu yang menenangkan. rindu saat kau mengajakku tertawa. rindu saat kita tertawa bersama. rindu tawa renyahmu yang melelehkan. rindu nada suaramu. rindu ide bijakmu. rindu. apapun yang ada. apakah kau bisa merasakannya? apakah kau juga merasa sama sepertiku?" -Rise-

9.14.2014

"kembali bertemu di titik yang sama. kembali bertemu di titik fokus yang sama. kembali bertemu pandang dingin yang sama. Raa, sungguh rasanya melelahkan. berada di satu lingkup yang sama tapi seperti tak saling kenal. inilah aku Raa, disini ada aku. aku Rise. akulah seorang Deraldina Trisesa Putri. anggaplah aku. anggaplah aku ada dalam hidupmu. apakah itu berlebihan Raa?" -Rise-

9.09.2014

"hari ini, pandangan mata kita kembali bertemu. kau tau Raa? mataku benarbenar tenggelam dalam retina matamu. hari ini pula, kita kembali berbincang. panjang dan penuh tawa. andai saja kau bisa merasakan degup jantungku yang berdetak cepat tak beraturan. andai saja suasana di kantin itu tak ramai. andai saja tawa kita tak terdengar menggema. pasti degup itu terdengar jelas oleh pendengaranmu. meskipun hanya sebatas hembusan seperti angin" -Rise-

9.05.2014

“ aku juga masih mengingat saat yang lainnya menanyakan apakah hari itu adalah ulangtahunku. Aku masih mengingatnya, kau bahkan mengalihkan konsentrasimu demi mendengar jawabanku.
Kau tau? Ujung mataku melihat sekelibat kilatan rasa ingin taumu. Dan ketika sesi itu selesai. Jutaan mikro partikel dengan teknologi yang super cepat dipantulkan dari satelit ke  alat mini canggih membentuk deretan huruf bertuliskan ‘selamat ulangtahun untuk yang lahir hari ini’
Yang benar-benar harus kau tau adalah aku sangat senang sekali. Senang sekali walaupun hanya pesan singkat yang konyol itu. Aku bahagia Raa. Aku melayang. Aku merasa seperti terlahir kembali. Hari itu adalah hari kedua setelah kecelakaan” -Rise-