12.06.2015

"Karena menggilaimu adalah anugrah dan mengagumimu adalah percikan keindahan. Pesonamu yang slalu tak bisa ditolak Raa, mengertilah" -Rise

11.06.2015

"Dan kamu sendiripun mengetahui bagaimana rasanya menggilai seorang yang tak mungkin lagi bisa kau gapai. Bahkan, tak salah jika aku bilang sangat sangat mengetahuinya. Tapi mengapa kau acuh untuk hanya sekedar peduli?
Aku tau, kamu sangat mengetahui rasanya. Rasanya sakit, rasanya sesak, rasanya hancur, rasanya lebur, rasanya hampa. Dan yang pasti, kamu sangat tau betapa tersiksanya berjuang sendirian mempertahankan rasa yang tak lagi dianggap. Lalu mengapa masih saja begini?" -Rise

6.02.2015

"Bahkan sedih ini terasa begitu sangat nyata. Aku benar-benar tak memahami peristiwa yang terlalui. Aku merasa frustasi. Depresi. Menyatu, dan seakan memperolokku. Apa yang bisa kudapatkan dari ketidak adilan ini?" -Rise

4.23.2015

"Lalu harus bagaimana lagi sayang? Aku melelah. Semangat yang awalnya menggebu-gebu tlah memudar, harapan yang selalu ku tinggi-tinggikan mulai sedikit demi sedikit menurun, rasa yang sepenuh hati ku jaga pun telah merapuh.
Keyakinanku mulai raib, aku diliputi takut sayang. Aku takut jika ragu ini terus-menerus menguasaiku, aku kan tak kuasa lagi menahannya.
Hingga pada satu waktu nanti, rasa yang tersimpan rapi ini akan musnah. Dan ketika saat itu tiba, jangan cari aku. Karna aku sudah tak lagi berjuang, aku tlah berhenti dan memutuskan berlayar mencari tujuan lain, pergi" -Rise

4.20.2015

"Satu hal yang tak ku tau secara pasti adalah saat kau menatapku dalam dan tak berkedip. Sungguh, rasanya aku ingin tau pasti apa yang sebenarnya terpikirkan olehmu tentangku. Seburuk yang kubayangkan ataukah seindah yang kukira?" -Rise

1.02.2015

kutipan "Moga Bunda disayang Allah"

"ketika Allah melimpahkan belasan kasih sayangnya di muka bumi.
Ketika Allah memperkenankan keajaiban datang memenuhi harapan.
masihkah kita mempertanyakan akan kebesaranNya dan janji janjiNya?
adil.
Allah Maha Adil.
semua yang tercipta adalah adil.
hidup ini selalu adil.
walau kadang belum tentu kita dapat melihat bukti dari keadilan itu.
karna kita terlalu bebal.
terlalu bodoh untuk mengerti dimana letak keadilan itu.
kami lahir lemah, tanpa daya ya Allah
kami lahir tidak melihat,
kau berikan mata.
kami lahir tuli,
kau berikan telinga.
kami lahir tak bergerak,
kau berikan kaki.
bahkan meski kami lahir tanpa itu semua,
kau sungguh tetap membuat kami bisa melihat, bisa mendengar, bisa bicara, dan bisa bergerak.
sekali lagi, kami yang sehat, normal, sempurna fisiknya
memang makhluk menyedihkan di dunia
karna keterbatasan akal pikiran kami.
bukan berhubungan dengan tingkat kecerdasan,
tapi kami manusia bebal,
bodoh.

sedangkan dia bisa melakukan banyak hal yang lebih daripada orang-orang
yang justru bisa melihat, bisa mendengar,
dia melakukannya tanpa rasa takut.
keberanian, keteguhan hati, optimisme, dan semangat hidup luar biasa yang pernah ada.
dia mau maju,
mau berubah.
kita yang utuh memiliki panca indra,
sudahkah kita bersyukur?
benarkah kami padaMu ya Allah?
dan bisakah kami melakukan hal yang lebih besar dari yang melati lakukan?
urusan ini seharusnya membuat kita malu dan berfikir." - Karang